Category Archives: nppngzb

Believe

20140913-130732.jpg

Title. : Meet Him
Author :
Cast. : Jung Eun ji
Kim Sung Gyu
Lee Ho Won
Jung Soo Yeon
Jung Soo Jung
Etc.
Length:1/?

.
.
.

Eun Ji memarkir sepedanya di depan Departemen Seni Musik di Universitas Donglim. Eun Ji berjalan menuju kelasnya dan ia merasakan bahwa ada yang memangilnya.
“Eun Ji! Kau ini sombong sekali” seru Ho Won lalu berjalan disamping Eun Ji. Ho Won adalah senior sekaligus teman Eun Ji, mereka bertemu ketika hari pertama Eun Ji menjadi mahasiswi.
“Won-ah? Tumben baru datang, kau telat?” Ho Won hanya tersenyum dan menggaruk tengkuk kepalanya.
“Kau ini tahu saja, semalam aku menonton film sampai jam 1 pagi”
“Film apa? Kalau horor aku pinjam ya. Aku sangat bosan di apartemen dengan eonni.” Ho Won mengangguk dan memberi isyarat ‘ok’ dengan tangannya.

Eun Ji tinggal berdua dengan kakak tirinya. tadinya Eun Ji enggan menerima kakaknya. Tetapi, sang kakak memohon sambil memasang muka melasnya. Tadinya ia menolak mentah mentah permintaan kakaknya itu, tetapi sang kakak mengadukannya ke ayahnya dan terpaksa ia menerima kakak tirinya itu.

Eun Ji memiliki dua saudara tiri. Soo Jung dan Soo Yeon. Ayahnya menikah lagi ketika ia berumur 10 tahun dengan seorang janda dua anak. Ibu barunya sangat baik luar biasa dengannya. Hanya saja dua saudara tirinya itu yang sering membuatnya kesal. Eun Ji harus mengalah jika berdebat dengan saudarinya karena kalau tidak perdebatan akan semakin panjang dan lama. Mereka memang bukan saudara kandung tetapi sifat keras kepala dan semaunya mereka itu sama persis. Itu yang membuat Eun Ji selalu mengalah.

.
.
.
.

Sesampainya dirumah, Soo Yeon sang kakak mengacak-acak apartemennya. Eun Ji terkejut sampai mengira rumahnya habis dimasuki oleh pencuri.
“Eonni, apa yang kau lakukan? Kalau kau tetap begini akan ku adukan ke ibu” Soo Yeon tidak memperhatikan adik tirinya yang panik melihat apartemennya berantakan—ini dikarenakan Soo Yeon hanya menumpang tinggal di apartemennya—.
“Aku sedang mencari earphone ku, minggu lalu ku taruh di meja tamu tapi sekarang tidak ada, ah ini dia!” setelah menemukan earphone-nya Soo Yeon langsung masuk ke kamarnya.
“Eonnii!! Cepat bereskan apartemenku! Eonni!!” Eun Ji berteriak kesal di depan kamar Soo Yeon, namun sepertinya kakaknya itu pura-pura tidak mendengarnya. Tiba-tiba saja Ibu dan adik perempuannya datang ke apartemennya.
“Eun Ji!! Rumahmu kenapa? Berantakan sekali!” Seru ibu panik.
“Eonni! Soo Yeon eonni dimana?” Tanya Soo Jung gembira, sepertinya ia akan memamerkan sesuatu dengan eonni. Soo Jung dan eonni-nya adalah wanita paling modis yang Eun Ji kenal.
“Eomma.. suruh Soo Yeon eonni kembali kerumah, aku tidak kuat kalau harus satu rumah dengannya dalam jangka waktu yang lama..” pinta Eun Ji memelas. Adiknya yang merasa diabaikan berteriak kesal.
“Eonni! Soo Yeon eonni dimana?”
“Soo Yeon eonni ada dikamarnya, tolong suruh dia bersihkan apartemenku” Soo Jung menghiraukan perkataan Eun Ji dan masuk ke kamar Soo Yeon dengan riang.

Eun Ji mengadukan Soo Yeon dengan semangat, sang ibu memanggil Soo Yeon dan Soo Jung untuk membersihkan apartemen Eun Ji bersama sama. Tadinya Soo Jung, Eun Ji dan Soo Yeon bersikeras tidak mau membersihkannya. Eun Ji bersikeras menyuruh Soo Yeon membereskan apartemennya. Soo Yeon yang memang dasarnya pemalas bersikeras menyuruh Eun Ji membereskan rumahnya sendiri dengan alasan tuan rumah yang baik. Dan Soo Jung tidak mau karena dia baru datang dan tidak mengerti apa-apa. Sang ibu yang dasarnya pintar tidak kehabisan akal dan mengancam mereka dengan pura-pura menelpon sang ayah. Akhirnya ketiga anaknya yang keras kepala itu mau membereskan apartemen Eun Ji.

“Huh! Menyesal aku menerima eonni tinggal disini” dengus Eun Ji kesal. Setelah membereskan apartemen Eun Ji semua langsung cemberut karena kesal. Hanya ibu mereka yang tersenyum senang.
“Eun Ji, kau pikir aku senang tinggal satu atap dengan mu?” Balas Soo Yeon sinis.
“Kalau begitu mengapa eonni sampai memohon sampai ayah ikut memohon padaku?” Eun Ji melirik Soo Yeon sinis.
“Kau menjebaku?” Soo Yeon memang memiliki banyak kelebihan. Tetapi sesungguhnya, dia sangat mudah terjebak, sensitif dan bodoh.
“Eonni, kau ini empat tahun lebih tua dari ku. Tetapi kenapa aku lebih pintar dari eonni?” Mata Soo Yeon terbelalak tidak terima. Soo Jung yang mendengar menahan tawanya.
“Sudah sudah kalian ini sudah 11 tahun tinggal satu atap masih tidak akur juga” ibunya menggeleng kepalanya sambil memegang dadanya.
“Oh iya, anak-anakku. Besok ibu dan ayah akan pergi ke Jeju selama satu minggu, jadi kuharap kalian akur dirumah dan tidak membuat masalah. Dan Soo Yeon, ayah menyuruhmu kembali kerumah, jaga adikmu ini. Eun Ji tersenyum cerah seolah dia baru mendapatkan villa besar yang mewah.
“Eomma datang untuk menjemputku ya? Eun Ji! Apa maksud senyummu itu?”
“Sebagai adik yang jahat aku akan menjawabnya. Artinya aku bebas dari teriakan dan suara eonni!” Eun Ji berteriak senang dan tersenyum semakin lebar.
“Eonni! Berhenti tersenyum, eonni pikir senyum eonni ini bagus?” Soo Jung memperingatkan Eun Ji dengan kesal semata-mata ingin membela Soo Yeon dan dia memang tidak suka melihat Eun Ji senang.
“Seharusnya kau senang juga Jung-ah, Soo Yeon eonni kan akan ada dirumah walaupun itu hanya seminggu” Eun Ji mulai mempengaruhi Soo Jung yang polos. Soo Jung dan Soo Yeon adalah saudara kandung yang polos dan bodoh sangat mudah untuh menyuruh merka melakukan sesuatu. Hanya itu hal yang paling Eun Ji suka dari saudara tirinya itu.
“Sudahlah kalian ini selalu saja bertengkar di depan ibu, buatlah ibu senang sekali saja” ibu meminum airnya dan menatap tegas anaknya.
“Soo Yeon, ayah memintamu pulang kerumah. Kau ini kan anak tertua di rumah, jagalah adikmu ini. Dan Eun Ji, kalau jam kuliah tidak padat datanglah kerumah, bantu eonnimu kau kan tahu saudarimu seperti apa. Soo Jung juga, jangan membuat masalah sekolahlah dengan benar.” Ibu menghentikan omongannya sebentar. Ketiga anaknya mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Oh iya, ibu akan berangkat sekitar pukul delapan pagi. Ibu harap kalian mengantar ibu sampai ke bandara.

.
.
.

Soo Yeon menyetir mobilnya ke apartemen Eun Ji. Ia ingin mengambil beberapa barangnya yang tertinggal. Eun Ji membuka obrolan karena suasana di mobil yang sepi.
“Eonni, menurut gosip yang beredar, minggu depan akan ada mahasiswa baru di departemen kita.”
“Aku sudah dengar dari Profesor Cha, katanya ia orang amerika berdarah korea” Eun Ji meng ‘oh’kan jawaban kakaknya itu.
“Dia satu angkatan dengan eonni ya?” Soo Yeon menganggukan kepalanya.
“Eonni! Sampaikan ke Ho Won oppa, suruh dia datang kerumah, ada tugas yang tidak kumengerti” Soo Yeon menatap Soo Jung tajam, ia tidak suka jika Soo Jung dekat-dekat dengan Ho Won. Yaah, dua saudarinya itu terkadang menyukai hal yang sama, dan sekarang mereka suka pada satu pria. Dan akhirnya Eun Ji harus menjadi perantara.
“Kau ini, kalau disekolah kau itu ngapain? Kasihan Ho Won, dia juga sibuk” Soo Yeon langsung mengiyakan omongan Eun Ji dengan semangat.
“Jung Soo Jung kau ini kalau waktunya sekolah itu belajar bukannya membolos kau ini sudah kelas tiga, ujian semakin dekat mengerti kau?” Omel Soo Yeon sok bijak, padahal ia hanya kesal karena Soo Jung yang terlalu dekat dengan Ho Won padahal ia satu angkatan dengan Ho Won.
“Ya! Ho Won itu hanya satu. Eonni, Dong Hae sunbae kan mengejarmu”
“Bisa saja aku menerimanya, dia kan cassanova kampus sayang saja dia playboy. Aku takut dia tidak serius” alasan lain pasti karena pasti ia tidak akan melepaskan Ho Won begitu saja.
“Alasan. Eonni! Berhenti di cafè yang di perempatan jalan sana ya”
“Kau ada janji? Eonni pokoknya jangan lupa beri tahu Ho Won oppa” Soo Jung memang memasang aegyo-nya, tetapi tatapan matanya menatap Eun Ji tajam.
“Jung-ah hentikan. Eonni aku turun disini” Eun Ji turun dari mobil dan Soo Yeon membuka jendela mobilnya.
“Eun Ji nanti tolong kerumah ya!” Oh Tuhan, kenapa kakak ku ini tidak bisa mengerjakan satu pun pekerjaan rumah?.
“Oh, Eonni bisa minta tolong? Tidak bisa aku sibuk, kalau mau makan eonni pesan saja, atau tidak eonni masak ramyun saja. Sudah ya aku sibuk” Eun Ji tahu apa yang akan terjadi jika ia berbicara seperti itu. Tetapi bukan Eun Ji namanya jika ia sampai memperhatikan saudari-saudarinya sedetail detailnya berarti ia sudah menyerah dengan kedua saudarinya itu.

Eun Ji melangkahkan kakinya kearah kafe tempat dia akan bekerja. Ia ingin melamar menjadi koki disana, ia bekerja untuk menambah uang jajannya dan menabung untuk mengambil beasiswa di luar negri. Sejak SMU, Eun Ji sudah bertekad akan mengambil beasiswa di Tokyo.

“Uhmm, Jung Eun Ji. Tokyo? Boleh juga, tapi karena kau belum ada pengalaman aku sedikit khawatir kalau kinerjamu buruk. Jadi kalau kau membuat kesalahan fatal kau harus menerima konsekuensinya.” Kim Hee Chul sang manager café berbicara sambil melihat surat lamaran Eun Ji.
“Saya siap menerima konsekuensinya” ujar Eun Ji mantap.
“Apa ada alasan lain selain Tokyo ?” Eun Ji berpikir sebentar, alasan lain Eun Ji adalah membantu ayahnya yang mendapat pendapatan pas-pasan melunasi cicilan apartemennya.
“Saya ingin membantu ayah melunasi cicilan apartemen, dan mengisi waktu luang” selesai Eun Ji menyelesaikan kalimatnya, pintu ruang Manager Kim terbuka keras.
“Hyung, why i should be here? I’m so bored at here, please let me back to America!” Orang itu berbicara dengan bahasa Inggris, Manager Kim menghela nafas.
“Kim Sung Gyu, mom and dad teach you and i good behavior, Why do not you knock? What you do not know that there are people here? Get out please.” Manager Kim balas dengan santai dan Sung Gyu merasa bahwa ia diusir membela diri.
“Hyung, please hear me. I want comeback to America..”
“Sung Gyu, I’ve been taking care of your moving to Korea, the next day you will enter your new campus. Uhmm, it’s Eun Ji, your junior in campus, you can ask her about your new campus” Eun Ji yang kaget karena Manager Kim yang pertama kali dia temui memberinya amanah menjadi seperti tour guide sebuah travel.
“Oh My God, hyung!” Sung Gyu tidak terima mencoba untuk merajuk, sayang saja kakaknya tidak berniat mengubah keputusannya.
“Ah! You! Come to my apartment at 15:30 KST, please don’t be late!” Eun Ji tidak sempat menolak karena Sung Gyu menutup pintunya dengan kesal, ia bahkan tidak memberi alamat apartemennya.
“Eun Ji-ssi, kau bisa mulai bekerja minggu depan. Tapi, tolong bantu adikku untuk beberapa hari kedepan ya. Dan, ini alamat apartemen adikku terimakasih” Manager Kim memberikan kertas alamat apartemen adiknya itu. Tempatnya tepat berada di sebelah apartemen Eun Ji.
.
.
.
15.30 KST
Sambungan interkom apartemen Sung Gyu terhubung. Terlihat wajah Sung Gyu yang masih sedikit basah, sepertinya ia habis mandi.
“Are this Kim Sung Gyu house?” Eun Ji bertanya hati-hati, sebenarnya ia sedikit takut datang ke rumah Sung Gyu, dari caranya mendobrak pintu ruang Manger Kim saja sudah seperti itu.
“Ya, are you Eun Ji? Come in!” Sung Gyu membukakan pintu dan Eun Ji masuk ke Apartemennya Sung Gyu.
Dan Apartemen sangat amat berantakan.
“Sorry, can you clean up my room? I have an urgent appointment, and when it’s finished we meet on campus thank you!” Hei! Aku pikir dia terlalu lama tinggal di Amerika, dasar tidak tahu adab.

Sudah hampir jam lima sore.
Yang benar saja, rumahnya terlalu banyak barang. Apakah keluarganya tidak memberitahu bahwa ia akan pindah ke apartemen? Membereskan apartmennya seperti membersihkan gudang rumah orangtuaku. Huft!.

Tepat jam lima sore, butuh satu setengah jam untuk membereskan apartmen Sung Gyu dan saatnya pergi ke kampus. Tunggu, dia sudah tau tempatnya mengapa memintaku mengenal kampus? Haaah!.
“Ah, sorry! My chatting friend ask me to come to his home hehe”
“So? Why?”
“Tell me where is the Campus juseyo…”
Bisa kutebak. Dia anak yang suka seenaknya dan tidak tenang sebelum keinginannya tercapai.
“Can i know who is your chatting friend? Because my friend have much chatting friend too, from Korea until Afrika” Eun Ji duduk sambil mendengus menceritakan Ho Won.
“Ho Won. Lee Ho Won. He’s so friendly you know? And i think he’s so famous. And a while ago in his house two girl in there, and his so funny too!” Eun Ji tertawa meremehkan omongan Sung Gyu. Yang benar saja, ‘his house’? itu rumah orangtuaku dan itu kedua saudariku. Awas saja kau Lee Ho Won!
“Hey, are you know? You tricked by him! That’s not his house, that’s my parents house, and two girl in there is my sister. My parents not at home because their go Jeju Island! I think you smart better than me, apparently you tricked by him haha!” Eun Ji tertawa karena temannya yang tidak waras itu bisa menipu orang luar seperti ini!.
“That’s true? Ah, i can’t believe it. But, can we start now? It’s 5.15” Sung Gyu mengetuk-ngetuk jam tangannya dan sedikit tersenyum.
“Ok, but if you need help you can go to my apartment. My apartment is next to yours” Sung Gyu pun membuat tanda ‘ok’ dengan tangannya.
.
.
.
Eun Ji memberitahu Sung Gyu apa yang harus dilakukan ketika hendak pergi keluar rumah, dan kalau bisa jamgan menggunakan bahasa inggris terlalu sering karena tidak banyak orang yang mengerti. Sung Gyu pun cukup bawel karena dia tidak tahu menahu keadaan sekitar dan peraturan yang ada. Dia terlalu bebas di Amerika.
“And, this is gate of our Campus, you can ask security if you don’t know where you want to go. Umm, if you want to ask you must said ‘chogiyo’, ‘juseyo’, and ‘kamsahamnida’ or they will not responding you” Sung Gyu mengangguk-anggukkan kepalanya dan menggaruk kepalanya seakan ingin mengatakan sesuatu.
“Eun Ji-ssi, can we go to famous place in here?”
Ok. Sudah jam tujuh dan dia menagajakku jalan. Ok.
“Umm, ok we go dinner and go around Seoul until 9 O’Clock. After that we go home amd don’t disturb me”

Mereka jalan jalan berkeliling Seoul. Terlalu banyak tawa yang mereka keluarkan disana. Ada saja tingkah lucu Sung Gyu yang membuat Eun Ji tertawa, melihat Eun Jin tertawa, Sung Gyu pun ikut tertawa.
Hampir jam sembilan. Mereka istirahat sambil memakan es krim yang tadi dibeli Eun Ji ditepi sungai Han.
“Eun Ji-ssi, why you don’t call me oppa?” Eun Ji tertawa memdengar pertanyaan Sung Gyu. Menurutnya itu sangat konyol.
“Hey, why are you laughing?” Sung Gyu kesal karena pertanyaannya malah di jawab dengan tawa oleh Eun Ji.
“No, that just sounds funny. We just know this afternoon and you ask me why i don’t call you oppa” Sung Gyu menggaruk tengkuknya dan melahap es krimnya.
“My girlfriend in America always call me oppa, i think you watched Korean’s Drama too much” Sung Gyu sumringah ketika dia menceritakan kekasihnya.
“You have girlfriend?” Sung Gyu langsung merengut. Ada apa dengannya?.
“No, we just broke up a month ago” Eun Ji panik karena mimik Sung Gyu langsung berubah drastis.
“Ah, what are we talking about? Let’s go back it’s too late” Eun Ji berdiri dan menjulurkan tangannya sambil tersenyum.
TBC

Super Girl

Author: nppngzb
Cast: -Choi Min Ki (Ren Nu’est)
-Lee Jung Hee
-Jung Il Hoon
-Find by your self.
Genre: Find By your self
Length: Chaptered

–Prolog–

“Oppa, aku ingin kita putus!” Jung Hee berbicara dengan dingin dan ketus. Il Hoon yang sedari tadi membawa satu bucket bunga dan tersenyum cerah mengernyitkan dahinya.
“Ya, Jung Hee. Bercandamu tidak lucu” Il Hoon mendengus dan tertawa meremehkan omongan Jung Hee.
“Oppa, kau pikir aku bercanda? Apakah mukaku terlihat kurang serius? Tolong penuhi permintaanku ini dan seterusnya kita pura pura tidak kenal saja” Setelah Jung Hee menyelesaikan ucapannya dan hendak pulang kerumahnya Il Hoon berbicara dengan nada sedih.
“Padahal tadinya aku senang kau tiba-tiba meminta ku untuk bertemu. Aku juga khawatir, akhir-akhir ini menghindar terus dari ku” Il Hoon tersenyum sedih dan menyodorkan bunga yang sedari tadi ia bawa.
“Tapi sudahlah, itu kemauanmu dan aku tidak mungkin berhuungan dengan dua kakak beradik seperti ini kan? Ini bunga untukmu” Il Hoon menyelesaikan kata-katanya dan pergi begitu saja dengan motor gede kesayangannya.
‘Oppa, kenapa kau tidak berusaha untuk tidak mendengarkanku? Apakah kau tidak tahu betapa susahnya aku berbicara seperti ini? Dan apakah kau tidak tahu betapa kecewanya aku dengan sikapmu ini?’ Jung Hee menitikan air matanya, melihat punggung Il Hoon yang semakin hilang.

—–